Membaca judulnya, jadi teringat seringnya saya
dulu menemukan hastag couple goals di instagram didukung foto
liburan, karya, kulineran berdua dan banyak juga yang absurd lainnya. Dari foto
– foto yang berseliweran di IG itu memunculkan definisi couple goals secara
serampangan di kepala saya. Bahwa segala sesuatu yang menjadi tujuan bersama
dan berhasil dilakukan bersama adalah makna dari “couple goals”.
Siapa yang tidak ingin memiliki tujuan bersama
pasangan hidupnya, membuat karya bersama yang dicintai, menghasilkan karya
bersama, membangun suatu usaha bersama, bersama – sama mewujudkan impian –
impian, berusaha jatuh bangun dari nol, bangkit bersama hingga tujuan tercapai.
Ingin, bukan ???
Tahan jawaban kamu, Mungkin Jawaban dari
kebanyakan kita dapat ditebak, namun ada juga sebaliknya. Memiliki impian
bersama dan memiliki keinginan untuk mewujudkan impian bersama pasangan bukan
perkara mudah. Keharmonisan rumah tangga menjadi taruhannya, apalagi kalau
sudah nyerempet soal ekonomi. Ketahanan impian bersama dan rumah tangga benar -
benar diuji kekuatannya.
Jangan Khawatir, kita semua ingin memiliki
kekuatan bersama itu. Kekuatan untuk mewujudkan impian bersama apapun
kondisinya. Apalagi di jaman sekarang, kemajuan ideologi dan independensi
bergelar passion itu sedang digandrungi anak muda Indonesia,
maka tidak heran saat ini banyak lahir dunia baru, profesi baru, peluang -
peluang baru. Kita tidak ingin tergerus zaman tentunya. Kebersamaan kehidupan
rumah tangga kita manfaatkan untuk tidak hanya mengurus persoalan teknis rumah
tangga semata. Namun bisa juga menjadi peluang kekuatan bersama mewujudkan
impian bersama, terlebih karya yang bisa menyokong kepulan kompor dapur di
kehidupan rumah tangga kita.
Buku ini tidak berbicara cara, langkah – langkah
atau tips – tips mewujudkan couple goal. Lebih dalam, Buku
ini bercerita soal understanding couple, passion, dan working
together.
Wahyu Aditya dan @nengarie adalah pasangan yang
sukses mewujudkan couple goalsnya. Izinkan Saya menyebut mereka sebagai
pasangan HelloMotion. HelloMotion itu sendiri merupakan usaha yang mereka
bangun bersama. HelloMotion merupakan perusahaan yang bergerak di bidang design
kreatif yang didirikan oleh Wadit, sapaan akrab wahyu Aditya.
Saat itu, @nengarie sang istri masih bekerja di
sebuah stasiun televisi ternama. Dan pada satu kesempatan, @nengarie
memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya itu. Beragam pertimbangan yang
muncul dibenak kepala @nengarie saat Wadit suaminya, menawrinya untuk bergabung
pada usaha yang sedang dibangunnya itu. Bukan apa – apa, banyak yang bilang
kalau bekerja pada satu tempat dengan pasangan itu, efek panas dinginnya bisa
berimbas ke rumah tangga. Ngeriiii. Amit-amit. @nengarie pun mencoba
menerima tawaran suaminya itu. Dan benar saja, dalam buku ini mereka bercerita,
jangan pernah bertanya seberapa sering mereka bertengkar ketika membahas
pekerjaan. Satu masalah di kantor bisa – bisa terbawa sampe rumah. Dan ternyata
rumah membawa atmosfer ketenangan yang secara tidak sadar mampu memunculkan rem
untuk berhenti membahas masalah kantor.
“Kami tidak pernah merasa takut untuk berbeda
pendapat dan memperjuangkan pendapat masing – masing. Karena kami sama – sama
sadar bahwa apa yg kami perjuangkan tidak lain untuk kemajuan usaha yang sedang
dijalani.”
Ada kesadaran diantara mereka bahwa apa yang
mereka kerjakan toh nantinya juga untuk kebaikan usaha dan berujung pada rumah
tangga juga.
Kedua pasangan ini memiliki pribadi yang unik.
Wadit seorang laki laki yang terlahir dengan kesukaan pada seni gambar. Meski
selama sekolah seringkali pelajaran seni diremehkan, hanya 2 jam pelajaran
setiap minggunya. Namun selama 2 jam pelajaran seminggu itu, Wadit merasakan
kebahagiaan tersendiri. Dan merasa tersiksa saat ketemu sama matematika dan
IPA. Pendeknya jam pelajaran seni, tidak menyurutkan Wadit untuk menekuni
apa yang dia senangi. Karena seni adalah kebahagiaannya. Semacam ada emosi
mendalam saat ia mampu menghasilkan karya seni.
Kecintaannya pada dunia seni terutama pada seni
gambar membuat Wadit melanjutkan pendidikan tingginya pada salah satu
universitas di Sydney. Di universitas ini ia ditempa oleh Profesional. Setiap
perkuliahannya dihadapkan langsung pada layar komputer. Mata kuliah hari itu
langsung dipraktekkan dan menghasilkan karya. Berbeda dengan pendidikan yang ia
jumpai di Indonesia. Dia pernah mencoba iseng ikut masuk kelas temannya. Dia
mendapat dongeng sepanjang perkuliahan padahal untuk mata kuliah dengan jenis
yang saat itu ia ikuti, akan jauh lebih efektif jika menggunakan metode
pembelajaran yang bersifat teknis ketimbang sekedar teoritis.
Sekembalinya dari pendidikan yang ia tempuh di
Sydney, dia mencoba membuat portofolio untuk mendapatkan pekerjaan. Beragam
perusahaan ia tawari. Ada yang langsung menolak, ada pula yang malah keder
menerima Wadit karena menurut perusahaan tersebut, Portofolionya terlalu Bagus.
Hingga pada satu ketika, ia mendapat email dari salah satu stasiun televisi.
Stasiun televisi tersebut tertarik dengan karya yang dibuat oleh Wadit. Dengan
segenap pertimbangan, Wadit mencoba bergabung dengan stasiun televisi tersebut.
Tidak berlangsung lama, Wadit keluar dari dunia
pertelevisian, dia mulai memberanikan diri mendirikan semacam Production
House. Hal ini ia lakukan tidak tanpa pertimbangan yang matang. Dalam buku
ini, ia menyebutkan poin – poin pertimbangan yang membuat ia mantap berdikari.
Lahirlah DemiKamu Production House. Perusahaan yang bergerak dibidang desain
visual. Namun sayangnya, DemiKamu Production House tidak bertahan lama.
Tidak putus asa, dia mencoba kembali mendirikan
hal yang sama dengan nama yang berbeda. Lahirlah HelloMotion. Tetep, dia
mendirikan sesuatu yang bergerak dibidang yang ia sukai, Gampangannya,
mampu menghasilkan duit dari apa yang disukai adalah kebahagiaan tersendiri.
Tidak hanya itu. Dengan memiliki usaha sendiri
itu, ia bisa bahagia berkarya, mencukupi kebutuhan rumah tangga dan yang paling
penting, bisa sering dekat dengan keluarga.
@nengarie, mojang Bandung yang sedang magang di
stasiun televisi dimana Wadit bekerja. Sempat terpisah karena habis waktu
magang. Dan dipertemukan kembali saat @nengarie diterima bekerja di stasiun
televisi tempat ia magang dulu.
Keputusan @nengarie bergabung dengan
HelloMotion membawa perubahan signifikan pada proses bisnis HelloMotion.
Terutama pada tataran manajerial dan keuangan. @nengarie melihat ada yang tidak
beres dengan perusahaaan yang selama ini dikelola oleh suaminya itu. Wadit
seringkali menelorkan ide ide emas namun dibelakang itu ternyata terdapat
eksekusi yang kurang baik. Seperti saat melahirkan HelloMotion Academy.
lahirnya ide HelloMotion Academy berhasil membuat Wadit ter-highlight di
posisi atas dan mendapat sambutan yang bagus dari rekan kerja juga testimoni
yang bagus dari murid – murid HelloMotion Academy, namun dibalik itu, ada
ketidakjelasan perencanaan. Seperti Goalnya apa, langkah apa yang harus
dilakukan supaya Goalnya tercapai, lama waktu pengerjaannya, besaran biaya yang
dikeluarkan dsb. Jika dibiarkan, tentu ini sangat berbahaya bagi kelangsungan
hidup perushaaan. Di sinilah peran besar @nengarie sangat dibutuhkan.
Kreatifitas Wadit yang tak terbatas, dan selalu
muncul kapan saja membuat @nengarie memasang kuda kuda di ranah manajerial.
Alhasil, Wadit terfokus pada urusan kreatifias. Di sini @nengarie menentukan
mana karya kreatifitas Wadit yang layak untuk perusahaan atau hanya buah dari
keisengannya saja. kontrol kualitas dibawah @nengarie membawa HelloMotion
menapaki puncak kejayaannya.
“cita – citaku adalah membantumu meraih
kesuksesan. Aku Ingin Melihatmu berhasil”
Bagi @nengarie, membantu Wadit adalah Passionnya.
Dia menyadari potensi yang dimiliki oleh Wadit, juga mengetahui titik kelemahan
Wadit. @nengarie mencoba menagkap potensinya, kemudian mengelolanya
menjadi lebih cantik.
Bersama – sama membangun bisnis tidak membuat
mereka lupa peran utamanya sebagai Orang tua. Wadit dengan kemampuan gambarnya,
sering menggunakan metode bercerita dengan gambar untuk mendidik anak –
anaknya. @nengarie, menyiapkan masa depan anak – anaknya dengan mengelola
keuangan keluarga secara bijak. Seperti Membuat Amplop untuk pos pos
pengeluaran.
Seperti yang dikutip dalam buku ini, Yoris
Sebastian menyarankan “keuangan keluarga baiknya 70 % untuk kebutuhan sehari -
hari, 20 %investasi upgrade diri seperti mengikuti seminar, pelatihan dsb, 10 %
untuk berkarya”. Diantara sekian persen yang ada, jangan lupa sediakan
pos untuk mereka yang membutuhkan ya teman – teman.
Tiada jalan yang mulus. Pasti ada kerikil, batu,
cekungan, gelombang naik turun, belokan terjal dalam perjalanan kehidupan.
Wadit dan @nengarie selalu berusaha menikmati apa yang bisa dinikmati.
Mensykuri jalan Tuhan yang disuguhkan. Memaksimalkan yang dimiliki. dan
Mengelola yang ada.
Buku ini bisa mengubah keseharian hubungan
kita dan juga rumah tangga kita jadi lebih “Hidup” dan mungkin juga akan
membawa kita jauh bertransformasi. Memanfaatkan waktu – waktu bersama pasangan
dengan lebih “produktif”.
Judul : Hellomotion
Couple Goals
Penulis : Wahyu Aditya & Arie
Octaviani
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun : 2017
ISBN
: 978-602-291-385-6
Komentar
Posting Komentar