JEJAK PENA PUSTAKAWAN



Siang itu, akhirnya, terkabul juga niat untuk pergi ke kota. Untuk apa, untuk mengambil buku yang saya titipkan dan sekalian ketemu dengan penulis bukunya. Sudah beberapa minggu ini kondisi badan tak memungkinkan untuk ke kota. Ingin segera mengambil buku itu. Tapi apalah daya. Lha, gak ada go send  kah ?. Ada kok. Di tempat tinggalku yang berjarak 21 km dari kota itu sudah ada semacam ojek online dengan segala layananannya. Trus? .
Kalau ketemu penulisnya langsung itu dapatnya Banyak... salah satunya adalah dapat tanda tangannya hehehhehehe. 
Buku setebal 260 halaman ini ditulis oleh dua orang Pustakawan Perguruan Tinggi yang berbeda kota. Berkat teknologi informasi, mereka berhasil menghapuskan jarak dan ruang yang memisahkan,  dan terlahirlah buku dengan judul Jejak Pena Pustakawan. 
Sesampainya dirumah, saya langsung membuka buku ini. Sebagaimana judulnya, buku ini berisi kumpulan tulisan mereka selama menjadi seorang Pustakawan. Dari jejak kepenulisan Atin dan Triningsih ini, secara tidak langsung mendeskripsikan profesi mereka, bahwa pustakawan kerjaannya bukan melulu tentang menata buku. 
Atin dan Triningsih mencoba mengungkapkan pemikirannya dengan membagi topik buku menjadi 3 bagian. Hal ini menurutku sangat menolong untuk memudahkan pemahaman pembaca. Dibagian pertama, kalau saya boleh katakan, tema kumpulan artikel mereka adalah perpustakaan dan teknologi informasi.  Teknologi memang merupakan sebuah keniscayaan bagi pustakawan. Sehingga pustakawan harus mampu mengemas pengetahuan untuk dikolaborasikan menjadi produk pengetahuan yang kredibel. 
Topik minat baca tak ketinggalan juga dibahas dalam buku ini. Dunia anak memang masa emas pertumbuhan. Mereka mencoba menjelaskan bahwa anak dan minat baca tidak hanya ditumbuhkan dari diri anak itu sendiri tapi juga harus ada upaya membangun lingkungan yang kondusif seperti minat baca di sekoah, dan lingkungan, seperti adanya TBM. 
Selain itu, Buku ini diperkaya dengan tulisan lepas mereka yang terangkum di bagian Opini Pustakawan. Tulisan dibagian opini ini dapat menginspirasi pustakawan lain (khususnya saya pribadi) untuk lebih peka dalam  menangkap pengetahuan yang ada di kehidupan kita sehari-hari, karena, masyarakat itu bagian dari Kepustakawanan itu sendiri. 
Saya menyukai buku ini karena dari buku ini seakan  saya terus diingatkan akan tugas mulia profesi ini (pustakawan). Pustakawan tidak melulu menata buku. Tapi mengelola pengetahuan. Jika di institusi kerja, maka dia akan mengelola pengetahuan yang ada di  institusinya. Dan jika di dunia nyata, dia mampu menangkap dan mengelola pengetahuan hidup yang ada disekitarnya. 

Tak ada gading yang tak retak. Menurut saya, terdapat beberapa artikel yang terlalu banyak mengungkapkan definisi. Mungkin ini sisi yang kurang nyaman bagi saya dari buku ini. 

Begitulah review saya terkait buku Jejak Pena Pustakawan. Berikut informasi Bukunya :
Judul            : Jejak Pena Pustakawan
Penulis        : Atin Istiarni dan Triningsih
Penerbit      : Azyan
Tebal           : 260 Halaman
ISBN            : 9786025552014
Cetakan      : Kedua 2018




Komentar